Subscribe:

Ads 468x60px

Rabu, 23 Mei 2012

DISTOSIA KELAINAN JALAN LAHIR

1 . Distosia
Definisi
Distosia adalah kesulitan dalam jalannya persalinan
Distosia karena kelainan jalan lahir ( Passage )
Distosia ini meliputi :
a. Bentuk dan Kelainan Panggul
b. Kelainan jalan lahir lunak ( kelainan Servik )
c. Disproporsi Kepala Panggul ( Cephalo Pelvik Disproportion )
Jenis – jenis panggul
a ) Panggul ginekoid paling ideal, bulat dengan pintu atas yang bundar, atau dengan diameter transversa yang lebih panjang sedikit dari pada diameter antero posterior dan dengan panggul tengah serta pintu bawah panggul yang cukup luas
b ) Panggul antropoid agak lonjong seperti telur dengan diameter antero posterior yang lebih panjang dari pada diameter transversa, dan dengan arkus pubis menyempit sedikit
c ) Panggul android panggul pria, segitiga dengan pintu atas panggul yang berbentuk sebagai segitiga berhubungan dengan penyempitan ke depan, dengan spina iskiadika menonjol kedalam dan dengan arkus pubis menyempit
d ) Panggul platipelloid picak , menyempit arah muka belakang dengan diameter antero posterior yang jelas lebih pendek daripada diameter trasversa pada pintu atas panggul dan dengan arkus pubis yang luas
Jenis panggul wanita indonesia ( Daka dan Moeljo )
Ginekoid 64,2 %
Antropoid 16,3 %
Platipelloid 13,6 %
Android 2,2 %
Panggul patologik 3 %

a. Bentuk dan kelainan panggul

Kelainan bentuk panggul yang tidak normal Ginekoid, misalnya panggul jenis Naegele, Rachitis, Scoliosis, Kyiphosis dan Robert
Perubahan bentuk karena kelainan pertumbuhan intrauterin, misalnya panggul Naegele, Robert, Split pelvis dan Asimilasi
Perubahan bentuk karena penyakit pada tulang-tulang panggul dan sendi panggul misalnya panggul Rakitis, Osteomalasia, Neoplasma, Fraktur, Atrofi, Karies, Nekrosis, penyakit pada sendi sakroiliaka dan sendi sakrokoksigea
Perubahan bentuk karena penyakit tulang belakang misalnya Kiposis, Skoliosis dan Spondilolistesis
Perubahan bentuk karena penyakit kaki misalnya Koksitis, Luksasio koksa, Atropi atau kelumpuhan satu kaki
• Panggul Naegele hanya mempunyai sebuah sayap pada sakrum , sehingga panggul tumbuh sebagai panggul miring
• Panggul Robert kedua sayap sakrum tidak ada, sehingga panggul sempit dalam ukuran melintang
• Panggul rakitis akibat kekurangan vitamin D serta kalsium dalam makanan dan kurang mendapat sinar matahari
• Osteomalasia karena gangguan gizi yang hebat dan juga kekuranagn sianar matahari , yang menyebabkan perubahan bentuk tulang sehingga rongganya menjadi sempit
• Kifosis tulang belakang bagian bawah , sakrum bagian atas ditekan kebelakang , sedang sakrum bagian bawah memutar kedepan. Dengan demikian terdapat panggul corong dengan pintu atas panggul yang luas dan bidang – bidang lain menyempit
• Skoliosis tulang belakang bagian bawah , bentuk panggul dipengaruhi oleh perubahan pada tulang – tulang diatas dan panggul menjadi miring

Kelainan ukuran panggul yaitu panggul sempit
Panggul disebut sempit apabila ukurannya 1 – 2 cm kurang dari ukuran normal. Kesempitan panggul biasa pada :
Kesempitan pada pintu atas panggul
Pintu atas panggul dianggap sempit apabila konjugata vera kurang dari 10 cm , atau diameter transversa kurang dari 12 cm, oleh karena pada panggul sempit kemungkinan lebih besar bahwa kepala tertahan oleh pintu atas panggul, maka dalam hal ini serviks uteri kurang mengalami tekanan kepala.
Kesempitan panggul tengah
Apabila ukuran inikurang dari 9,5 cm, perlu kita waspada terhadap kemungkinan kesukaran pada persalinan. Pada panggul tengah yang sempit , lebih sering ditemukan posisi oksipitalis posterior persisten atau presentasi kepala dalam posisi lintang tetap
Kesempitan pintu bawah panggul
Kalau diameter transversa dan diameter sagitalis posterior kurang dari 15 cm, timbul kemacetan pada kelahiran janin ukuran biasa. Kesempitan outlet dapat menyebabkan perineal ruptur yang hebat, karena arkus pubis sempit kepala janin terpaksa melalui ruangan belakang.
b. Kelainan jalan lahir lunak
Adalah kelainan servik uteri, vagina , selaput dara dan keadaan lain pada jalan lahir lunak
1. kelainan servik
adalah terhalangnya kemajuan persalinan disebabkan kelainan pada serviks uteri. Walaupun his normal dan baik, kadang – kadang pembukaan serviksjadi macet karena ada kelainan yang menyebabkan serviks tidak mau membuka.


Ada 4 jenis kelainan pada serviks uteri :

Serviks kaku ( Rigid Cerviks )
Serviks gantung ( hanging Cerviks )
Servik konglumer ( Conglumeratio servicis )
Edema serviks
1. Serviks kaku ( Rigid Cervix )
Suatu keadaan dimana seluruh serviks kaku. Keadaan ini sering di jumpai pada primigravida tua, atau karena adanya parut-parut bekas luka atau bekas infeksi atau pada karsinoma servisis
Kejang atau kaku serviks di bagi 2 :
a. Primer : mungkin disebabkan oleh rasa takut atau pada primigravida tua atau psikis.
b. Sekunder : oleh karena luka – luka dan infeksi yang sembuh dan meninggalkan parut
Diagnosis
Diagnosis distosia persalinan karena serviks kaku dibuat bahwa pada his yang baik dan normal pada kala 1 menambah pembukaan, setelah dilakukan beberapa kali pemeriksaan dalam waktu yang tertentu. Juga pada pemeriksaan terasa serviks tegang dan kaku
Penanganan
Kalau diagnosa memang serviks kaku dan setelah pemberian obat – obatan seperti valium dan pethidin tidak merubah sifat kekakuan tindakan kita adalah melakukan seksio sesarea
2. Serviks gantung ( Hanging Serviks )
Adalah suatu keadaan di mana ostium uteri eksternum dapat terbuka lebar, sedangkan ostium uteri internum tidak mau membuka. Serviks akan tergantung seperti corong. Bila dalam observasi keadaan tetap begitu dan tidak ada kemajuan pada pembukaan ostium uteri internum, maka pertolongan yang tepat adalah secsio sesarea
3. Serviks konglumer ( Conglumeratio Serviks )
Adalah suatu keadaan dimana ostium uteri internum dapat terbuka sampai lengkap, sedangkan ostium uteri eksternum tidak mau membuka. Dalam hal ini servik dapat menjadi tipis , namun ostium uteri eksternum tidak membuka atau hanya terbuka 5 cm.
Penanganan tergantung pada keadaan turunnya kepala janin
Ostium uteri eksternum di coba melebarkan pembukaannya secara digital atau memakai dilatator
Ostium uteri eksternum diperlebar dengan sayatan menurut duhrssen ( Duhrssen incision ) seperti dibawah ini. Sayatan masing – masing selebar 1-2 cm dengan demekian pembukaan menjadi lengkap ( 10 cm ) dan partus dapat dipimpin atau diselesaikan dengan ekstraksi vakum atau forseps.
Edema serviks
Bila dijumpai edema yang hebat dari serviks disertai hematoma dan nekrosis ini merupakan tanda adanya obstruksi. Bila syarat-syarat untuk ekstraksi vakum atau forseps tidak dipenuhi penderita ditolong dengan seksio sesarea.
c. Cephalo Pelvik Disproporsi
Adalah kelainan jalan lahir karena perbedaan perbandingan antar panggul ibu dengan dengan kepala janin dan berarti bayi tidak dapat dilahirkan per vaginam.
Etiologi
Penyebab disproporsi kepala panggul berasal dari :
1. Pada ibu
a. kesempitan pintu atas panggul ( pelvis inlet )
b. kesempitan mid pelvis
c. kesempitan pitu bawah panggul ( outlet )
2. Pada janin
kelainan ukuran , bentuk dan besar janin



DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam . 1990. Synopsis obstetric. Jakarta : EGC
Wiknojosastro, Hanifa. 1992. Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan bina pustaka sarwono prawiharjo.

by http://deetha-nezz.blogspot.com/2012/02/distosia-kelainan-jalan-lahir.html

0 komentar:

Posting Komentar